Logo

Desa Lubuk Sabuk

Kabupaten Sanggau

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Supermoon dan Harvest Moon Hiasi Langit Indonesia 7 Oktober 2025

Supermoon dan Harvest Moon Hiasi Langit Indonesia 7 Oktober 2025

Invalid Date

Ditulis oleh SIMON PERES

Dilihat 6 kali

Supermoon dan Harvest Moon Hiasi Langit Indonesia 7 Oktober 2025

LUBUK SABUK, DIGIDES : Langit malam ini, Selasa (7/10/2025), akan menampilkan tontonan astronomi yang istimewa. Bulan tengah memasuki fase Purnama yang bertepatan dengan dua fenomena langka sekaligus: Supermoon dan Harvest Moon. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Indonesia karena dapat disaksikan secara langsung hanya dengan mata telanjang, asalkan kondisi cuaca mendukung. Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Setyoajie Prayoedhie, menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk menikmati pemandangan Supermoon di Indonesia adalah saat Bulan baru terbit di ufuk timur. "Waktu terbaik menyaksikan Supermoon di Indonesia pada saat bulan terbit (biasanya setelah matahari terbenam) sehingga warna bulannya terlihat bagus dan jelas," ujar Ajie. Kejelasan penampakan memang akan sangat bergantung pada dinamika atmosfer dan cuaca cerah di wilayah pengamat.

Mengapa Disebut Supermoon dan Harvest Moon? Fenomena Purnama kali ini mendapatkan sebutan khusus karena posisi orbit Bulan yang unik.

1. Supermoon: Bulan Tampak Lebih Besar Purnama kali ini disebut Supermoon karena posisi Bulan berada di Perigee, yaitu titik jarak terdekatnya dengan Bumi dalam jalur orbit elipsnya. Akibatnya, Bulan akan tampak lebih besar hingga 14% dan lebih terang hingga 30% dibandingkan Purnama pada umumnya. Menurut BMKG, Supermoon ini adalah yang pertama terjadi di tahun 2025. Jarak terdekat Bulan dengan Bumi diperkirakan hanya sekitar 359.818 km.

2. Harvest Moon: Tradisi Musim Gugur Istilah Harvest Moon digunakan karena waktu Purnama tersebut bertepatan dengan awal musim gugur di belahan Bumi utara. Secara tradisional, purnama di musim gugur dikenal sebagai Harvest Moon karena cahayanya yang terang dan terbit di sekitar waktu Matahari terbenam selama beberapa malam berturut-turut.

Alasan Harvest Moon Oktober 2025 Dianggap Langka

Fenomena purnama ganda kali ini tergolong jarang terjadi. Berdasarkan catatan astronomi, antara tahun 1970 hingga 2050, Harvest Moon yang jatuh pada bulan Oktober hanya terjadi sebanyak 18 kali.

Jadwal Bergeser: Biasanya, Harvest Moon muncul di bulan September, berdekatan dengan equinox musim gugur. Namun, karena kondisi orbit Bulan yang terus berubah, terjadi pergeseran waktu. Purnama Terlambat: Purnama Oktober 2025 ini muncul 14 hari setelah equinox dan menjadi salah satu Harvest Moon yang paling terlambat dalam 38 tahun terakhir. Fenomena serupa terakhir muncul pada tahun 2020 dan diperkirakan baru akan kembali terjadi pada 2028 mendatang.

Cara Terbaik Menyaksikan Pemandangan Langka Ini

Masyarakat Indonesia dapat menikmati pemandangan langka Supermoon dan Harvest Moon malam ini dengan maksimal. Waktu Terbaik: Saat Bulan baru terbit di cakrawala timur, sesaat setelah Matahari terbenam. Pada saat ini, Bulan sering kali terlihat berwarna jingga kemerahan. Efek Warna: Warna jingga kemerahan ini terjadi karena cahaya Bulan harus menembus bagian atmosfer Bumi yang lebih panjang saat ia berada rendah di langit. Atmosfer menyebarkan cahaya biru gelombang pendek, meninggalkan rona kemerahan yang diproyeksikan ke Bulan. Lama Penampakan: Meskipun fase puncak purnama terjadi pada 7 Oktober (sekitar pukul 03.48 GMT atau 10.48 WIB malam), Bulan akan tampak penuh dan besar di langit sepanjang malam, bahkan hingga malam berikutnya, Rabu (8/10/2025). Pastikan Anda mengamati langit pada waktu yang tepat. Fenomena ganda Supermoon dan Harvest Moon ini akan tampak begitu indah dan terang, menjadikannya salah satu peristiwa astronomi paling menakjubkan pada tahun 2025.


Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Lubuk Sabuk

Kecamatan Sekayam

Kabupaten Sanggau

Provinsi Kalimantan Barat

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia